Selasa, 16 Oktober 2012

KETIKA NETRALITASKU DI UJI


                                                      Oleh.. De Andi Priatno
Pa de Marwan, Kaka ayahku yang tinggi besar, berbadan kekar seperti aktor silvestor stalon, namun mempunyai kumis agak menyeramkan dan bersuara besar, setiap hari suka memakai kaos oblong merk “cavalop”, suka jalan-jalan dan mengikuti berbagai kegiatan di kampungku, karena kebetulan beliau adalah seorang ketua RW 5 yang berlokasi sebelah utara berseberangan dengan kantor kepala desa. Pade ku ini adalah pelatih sepak bola dalam kesebelasan “ Persera” yang sudah melegenda.
De Mirna, keponakanku yang anggun dan mempesona, berbadan ramping mirip artis Desi Ratnasari, bermata sipit seperti keturunan indo tionghoa, hobinya berbelanja dan menghabiskan uang, wajar saja karena De Mirna masuk dalam kategori keluarga tajir di desaku, semua keinginannya tak pernah ada yang ditolak, anak kesayangan Bu Ratna gitu loh,, kebetulan dia juga menjadi sponsor dalam kesebelasan “ Barokah” , kesebelasan yang akan bertanding dalam final minggu ini.
Sedangkan aku, seorang penjaga garis dalam turnamen “Eldorado Cup” yang akan dilaksanakan nantinya, tentusaja dengan posisi itu, aku harus netral dan menjaga keprofesionalismeanku, walaupun teman penjaga garis yang lain memihak pada Pa Marwan yang tinggi besar itu, entah dengan alasan apa. Ada rumor kalau mereka diarahkan oleh panitia pertandingan agar memihak Pa De Marwan.
Aku Penjaga garis, aku harus netral!
Pulang dari breaving antar panitia, Bapaku mengajaku berbincang di beranda rumah, kaget si sebentar,namun segera mengendalikan diri seolah tak ada yang mempengaruhi pikiranku. Ayahku membuka pembicaraan dengan lirih dan menyampaikan hal yang ia maksud, intinya meminta aku untuk memihak pada pak de Marwan, dengan alasan karena rumahku berada di dalam lingkup RW 5, aku hanya tertunduk diam, berucap dalam hati “ sayakan penjaga garis, aku harus netral”.
Semuanya menguji kesetianku pada tugas ini, bukankah sudah jelas kalau wasit, penjaga garis bahkan panitia pertandingan harus netral, bagaimana bisa mereka menyalahi aturan yang ada, Apakah bapaku ingin jadi ketua RT seperti yang disampaikan Pa de Marwan satu bulan yang lalu, padahal ibuku juga di beri kebaya antik dari De Mirna sebulan yang lalu juga,, huh payah!
Pokonya aku harus netral,, titik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar