Oleh. De Andi Priatno
Menjadi bupati Brebes dibutuhkan seorang tenaga eksekutif handal yang mempunyai jiwa enterprener tinggi, berwawasan luas, paham karakter wilayah dan seorang innovator . Tantangan yang di hadapi bupati bukan hanya karakter wilayah yang masih terbelakang namun tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat minim, sesuai laporan BPK yang dikutif Media Indonesia mengatakan bahwa untuk membayar gaji pegawai saja menyita APBD Brebes sampai 70 %, itu pun masih ditopang Dana Alokasi Umum pemerintah pusat. Kita butuh pembaharuan untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru yang mampu melibas biaya public dan pegawai kita. Pemerintah daerah tidak perlu memikirkan suku bunga Bank Central atau pun kebijakan fiscal, kebijakan luar negeri atau koordinasi tentara, namun kita butuh enterprener berwawasan produktif, sang innovator baru, ahli strategi wilayah dan pengelolaan, yang akhirnya bermuara pada peningkatan pendapatan Domestik kabupaten Brebes sendiri.
Menjadi bupati Brebes dibutuhkan seorang tenaga eksekutif handal yang mempunyai jiwa enterprener tinggi, berwawasan luas, paham karakter wilayah dan seorang innovator . Tantangan yang di hadapi bupati bukan hanya karakter wilayah yang masih terbelakang namun tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat minim, sesuai laporan BPK yang dikutif Media Indonesia mengatakan bahwa untuk membayar gaji pegawai saja menyita APBD Brebes sampai 70 %, itu pun masih ditopang Dana Alokasi Umum pemerintah pusat. Kita butuh pembaharuan untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru yang mampu melibas biaya public dan pegawai kita. Pemerintah daerah tidak perlu memikirkan suku bunga Bank Central atau pun kebijakan fiscal, kebijakan luar negeri atau koordinasi tentara, namun kita butuh enterprener berwawasan produktif, sang innovator baru, ahli strategi wilayah dan pengelolaan, yang akhirnya bermuara pada peningkatan pendapatan Domestik kabupaten Brebes sendiri.
Peningkatan pendapatan dapat
memperlonggar ruang gerak anggaran kita, memperluas peluang pelayanan public atau
penanaman pada sector investasi ekonomi, untuk pertumbuhan ekonomi jangka
panjang kita, yang tentu berimbas pada pertumbuhan ekonomi rakyat kedepan.
Dengan anggaran yang banyak kita
dapat mengoptimalkan sarana jalan, sarana pendidikan, sarana pertanian, sarana
kesehatan, dan sarana layanan public lainnya , dengan prinsip keefisienan
pembagian layanan. Karna sesuai teori, pemetaan layanan public yang buruk (
tanpa memperhatikan skala prioritas dan efisiensi ) dapat menurunkan tingkat
pertumbuhan ekonomi kita, atau sebaliknya terlalu besar pada sector investasi
menyebabkan krisis social yang ditimbulkan ketidak puasan warga Brebes. Tugas
strategi pemetaan harus dibahas bersama staf ahli dan Dewan Perwakilan Rakyat
yang ada.
Dengan
melimpahnya DAK kita tinggal melakukan penyesuaian anggaran bersama Dewan
Perwakilan Rakyat, merancang skala prioritas penggunaan anggaran, sector mana
yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan, dengan prinsip efisiensi yang
telah dibahas sepintas diatas. Dan tentu saja setelah itu dibutuhkan pengawasan
untuk melihat akuntabilitas penggunaan anggaran yang telah dikucurkan tadi,
kalu perlu buat team independen sebagai pengawas efisiensi anggaran diluar
Inspektorat dan BPK.
Setelah ini kita bersama-sama
membahas bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi Brebes,, jieee..
Besok
lagi ahh,,